Jantung yang berdebar sering kali membuat khawatir, apakah hal ini normal terjadi atau merupakan suatu gejala yang patut diwaspadai. Denyut jantung orang dewasa normal adalah 60-100 kali per menit. Jika lebih dari itu, maka detak jantung tersebut termasuk tinggi dan akan menimbulkan rasa berdebar-debar. Lalu, apakah jantung berdebar berbahaya?
Penyebab Umum Jantung Berdebar
Sebenarnya, jantung yang berdebar tidak selamanya berbahaya dan patut diwaspadai. Beberapa detak jantung tinggi sering terjadi dan biasanya tidak berkaitan dengan masalah jantung. Meski demikian, Anda tetap harus mewaspadainya terutama jika kondisi tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit.
Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menimbulkan gejala jantung berdebar atau dalam istilah medis disebut dengan tachycardia.
1. Stres, ketakutan, cemas, atau serangan panik
Stres dapat memicu produksi adrenalin pada tubuh yang membuat detak jantung berdetak lebih cepat. Biasanya, hal ini bisa dengan mudah diatasi dengan bernapas secara perlahan dan teratur melalui hidung dan menghembuskannya kembali lewat mulut.
Serangan panik juga dapat memicu jantung berdebar. Biasanya gejala ini disertai dengan rasa cemas luar biasa, pingsan, gemetaran, berkeringat dingin, dan lain-lain.
2. Terlalu banyak mengonsumsi kafein, alkohol, atau nikotin
Kafein memiliki sifat stimulan sehingga dapat menyebabkan kecemasan, insomnia, sakit kepala, termasuk jantung berdebar. Memang tidak semua orang akan merasakan gejala tersebut, namun mereka yang sensitif dengan kafein akan merasakan gejala tersebut.
Selain kafein, alkohol dan nikotin juga dapat menimbulkan gejala yang sama. Jadi, jika Anda merasakan jantung berdebar setelah terpapar ketiga bahan tersebut, lebih baik hindari ketiganya.
3. Kurang Tidur
Saat tidur, tubuh beristirahat tanpa melakukan aktifitas fisik sehingga detak jantung akan menurun. Tapi ketika kurang tidur, tubuh kurang mampu memulihkan diri sehingga kadar adrenalin semakin meningkat. Akibatnya, detak jantung juga turut meningkat.
4. Kehamilan
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, beberapa wanita sering kali juga mengalami peningkatan detak jantung. Hal ini terjadi karena tubuh membutuhkan lebih banyak darah sehingga jantung perlu bekerja lebih keras.
5. Anemia
Masalah kesehatan seperti anemia juga dapat membuat jantung berdebar. Pasalnya, tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin sehingga tidak mampu membawa cukup oksigen. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
Kondisi jantung berdebar karena anemia biasanya akan disertai dengan beberapa gejala lainnya seperti lelah berlebihan, pusing, sakit kepala, sesak napas, dan kulit yang terlihat pucat.
6. Gula darah terlalu rendah
Kadar gula darah yang terlalu rendah atau hipoglikemia juga bisa menyebabkan jantung berdebar. Biasanya, gejala tersebut disertai dengan rasa lemas, pusing, pucat, gemetar, dan berkeringat dingin. Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah berada di bawah 70 mg/dl.
7. Hipertiroid
Ketika hormon tiroid menjadi terlalu aktif karena peningkatan kadar yang terlalu tinggi, maka Anda juga dapat merasakan gejala jantung berdebar. Gejala lainnya termasuk susah tidur, cemas, cepat lelah, lemas, gemetar, banyak berkeringat, serta mengalami kondisi medis yang disebut irama jantung tak beraturan atau fibrilasi atrium.
Kapan Anda Harus Waspada dengan Jantung Berdebar?
Jantung berdebar atau tachycardia juga bisa menjadi suatu tanda penyakit tertentu yang membutuhkan evaluasi medis dan pengobatan. Tachycardia yang disebabkan karena kondisi kesehatan tertentu antara lain adalah anemia, penyakit jantung bawaan, penyakit jantung yang memengaruhi aliran darah, hipertiroid, dan cedera jantung akibat riwayat serangan jantung.
Anda harus waspada ketika jantung berdebar terjadi untuk waktu yang cukup lama. Pasalnya, kondisi ini jika dibiarkan dapat memicu komplikasi yang lebih serius seperti pembekuan darah, gagal jantung, pingsan berulang, dan serangan jantung mendadak.
Selain perasaan jantung berdebar, waspadalah dengan beberapa gejala lain yang menyertai seperti:
• Nyeri dada lebih dari beberapa menit
• Sulit bernapas
• Pingsan
• Pusing atau pening
Ketika jantung berdebar disertai dengan gejala seperti di atas, maka segeralah mengunjungi dokter dan mintalah pertolongan darurat. Penanganan cepat akan mencegah terjadinya komplikasi serius dan dapat menyelamatkan nyawa.
Pemeriksaan yang dilakukan
Ketika berkunjung ke dokter untuk kondisi ini, biasanya dokter akan melakukan salah satu atau beberapa pemeriksaan berikut ini.
• Elektrokardiogram, untuk mencatat kegiatan listrik jantung pasien sehingga dokter dapat mengumpulkan informasi yang digunakan untuk menentukan kelainan yang menyebabkan masalah pada jantung.
• Tes pencitraan jantung, untuk memeriksa kondisi struktural jantung dan mencari adanya kelainan yang menyebabkan masalah pada jantung.
• Tes laboratorium, tes darah untuk memeriksa apakah kondisi pasien terjadi karena masalah seperti ketidakseimbangan elektrolit atau penyakit tiroid.
Jadi, apakah jantung berdebar berbahaya? Sering kali jantung yang berdebar kencang atau tidak beraturan terjadi karena situasi normal dalam kehidupan sehari-hari seperti terlalu banyak mengonsumsi kafein atau mengalami kecemasan.
Jadi, jika Anda mengalami hal ini, cari tahu terlebih dahulu apakah Anda sedang stres, terlalu banyak mengonsumsi kafein lebih dari biasanya, atau gula darah Anda sedang rendah.
Jika tidak dan Anda merasa bahwa jantung berdetak terlalu kencang dan berlangsung lama, pastikan untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk menemukan penyebab jantung Anda berdebar.
USANA memiliki suplemen yang bagus untuk mendukung kesehatan kardiovaskular yaitu Coquinone 30 yang mengandung koenzim Q10 dan asam alfa lipoat yang dibutuhkan tubuh Anda. Suplemen ini membantu memelihara kesehatan dengan menggabungkan
kedua bahan tersebut untuk memelihara kesehatan tubuh Anda. CoQuinone 30 dari USANA dapat dikonsumsi Anda dan keluarga*. Untuk pemesanan dapat melalui email [email protected]
Product Disclaimer:
*Pernyataan ini belum dievaluasi oleh BPOM. Produk ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, atau mencegah penyakit apapun.