[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”Blog Section” _builder_version=”3.22″ background_color=”#fafbfc” custom_padding=”14px|0px|110px|0px||”][et_pb_row _builder_version=”3.25″ locked=”off”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default” text_font_size=”18px” text_line_height=”2em” text_font_size_tablet=”” text_font_size_phone=”” text_font_size_last_edited=”on|phone”]

Menjaga kesehatan ginjal sangat penting karena organ ini memiliki fungsi penting untuk tubuh. Ginjal akan menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh dan juga membuang racun yang berlebihan membuat darah menjadi bersih.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan organ adalah menjauhi makanan pantangan ginjal. Dengan menghindari makanan yang akan dibahas di bawah ini Anda bisa menjaga kesehatan ginjal dan mengurangi risiko kerusakan.

1. Makanan Kaleng atau Kemasan

Makanan pertama yang harus dihindari oleh mereka yang mengalami gangguan pada ginjal adalah makanan kaleng atau kemasan. Produk jenis ini umumnya diawetkan dengan menambahkan cukup banyak garam di dalamnya.
Apabila Anda sudah mengalami gangguan pada ginjal, makanan kaleng atau kemasan harus dihentikan. Namun, jika belum memiliki gejala gangguan pada ginjal makanan jenis ini harus dibatasi. Kandungan garam yang tinggi bisa memicu terjadinya hipertensi pada tubuh.
Garam yang terlalu berlebihan juga mempertahankan cairan di dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan kinerja dari ginjal menjadi berlebihan. Itulah kenapa makanan kemasan yang mengandung garam cukup tinggi harus dibatasi atau jika ingin mengonsumsinya di cek kadar garamnya dahulu.

2. Ikan Asin atau Sejenisnya

Hampir sama dengan apa yang sudah dibahas di atas. Ikan asin kering yang mudah ditemukan di pasar juga harus dihindari. Makanan ini memang memberikan rasa nikmat saat diolah. Namun, kandungan garam yang tinggi bisa menyebabkan kerja ginjal menjadi sangat berat.
Beberapa orang menyiasati kadar garam di dalam ikan asin dengan merendamnya dengan air panas dan juga garam. Sayangnya, garam tetap saja tinggi dan di atas batas kebutuhan garam yang dianjurkan.
Jika Anda ingin mengkonsumsi makanan jenis ini. Ada baiknya untuk dilakukan beberapa kali saja dalam satu bulan. Selebihnya konsumsi ikan segar yang lebih sehat dan mengandung protein lebih tinggi.

3. Acar

Acar tidak begitu disarankan karena saat membuatnya bahan mentah akan dicampur dengan garam yang cukup banyak. Apalagi acar yang digunakan sudah terfermentasi cukup lama. Kandungan garam yang menempel pada mentimun atau bahan lain yang digunakan cukup tinggi jika dikonsumsi.

4. Minuman Bersoda dengan Warna Gelap

Minuman berkarbonasi atau soda dengan warna gelap sangat berbahaya untuk mereka yang sudah memiliki cacat pada ginjal. Minuman ini mengandung cukup banyak zat aditif dan juga elektrolit lain yang akan sulit dikeluarkan dari dalam tubuh.
Dampaknya, ginjal akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan semua zat yang berlebihan atau dianggap racun. Apabila ginjal yang sudah mengalami kerusakan dipaksa bekerja terlalu keras risiko terjadi kegagalan atau malfungsi cukup tinggi.

5. Olahan Daging

Olahan daging seperti sosis atau sejenisnya umumnya diproses dengan menambahkan zat pengawet di dalamnya. Salah satu zat pengawet alami yang digunakan adalah garam yang sangat berbahaya untuk mereka yang sudah mengalami masalah pada ginjal.

6. Kentang

Kentang mengandung kalium yang cukup tinggi dan berbahaya untuk kesehatan ginjal. Meski demikian bahan ini tetap bisa digunakan untuk membuat makanan dengan mengolahnya secara benar.
Salah satu cara untuk mengurangi kadar kalium di dalam kentang adalah mengirisnya tipis-tipis. Selain itu perendaman kentang di dalam air selama 4 jam lebih juga mampu mengikis kadar kalium yang berlebihan.

7. Olahan Susu

Kandungan fosfat di dalam olahan susu seperti yoghurt atau keju cukup tinggi. Fosfat juga merupakan elektrolit yang cukup berbahaya jika terakumulasi cukup banyak di dalam tubuh. Apalagi Anda sudah mengalami masalah pada ginjal sebelumnya.

8. Alpukat

Alpukat yang merupakan sumber lemak nabati paling sehat ternyata mengandung kadar kalium yang cukup tinggi. Menghindari buah ini sangat disarankan untuk penderita gangguan ginjal.
Apabila ingin membuat jus atau smoothies, bisa mengganti dengan buah lain yang rendah kalium seperti nanas.

9. Jeruk dan Olahannya
Buah jeruk memang sehat dikonsumsi secara rutin. Tapi tidak untuk mereka yang sudah mengalami masalah pada ginjal sebelumnya. Kalium yang terlalu banyak pada jeruk akan menyebabkan kadar elektrolit ini meningkat pada tubuh.
Efek dari tingginya kalium didalam tubuh adalah masalah pada jantung. Kemungkinan terjadi masalah pada irama jantung atau aritmia cukup besar dan memicu masalah yang serius.
Makanan pantangan ginjal yang sudah dibahas di atas harus dihindari atau tidak dikonsumsi sama sekali. Apabila Anda mengkonsumsi secara berlebihan organ ginjal bisa mengalami masalah mulai dari inflamasi sampai kerusakan secara total.
Apabila ginjal mengalami kerusakan secara total Anda tidak akan bisa menggunakannya untuk menyaring darah dan membuang racun. Seumur hidup anda akan mengalami gagal ginjal dan harus melakukan hemodialisis untuk bisa bertahan hidup.
Sekilas beberapa makanan di atas seperti tidak akan menyebabkan masalah pada ginjal. Namun, jika terus dibiarkan bisa menyebabkan masa depan Anda semakin suram. Apalagi kerusakan pada ginjal berisiko sebabkan kematian tinggi dan biaya perawatannya juga besar.

Banyak orang yang mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu saat merasa dirinya kurang fit. Padahal belum tentu makanan atau minuman tersebut berguna untuk kesehatan tubuh kita. 

Selain makanan pantangan ginjal tadi mengkonsumsi suplemen juga dapat membantu menjaga tubuh kita agar tetap sehat. USANA Indonesia memiliki produk yaitu Proflavanol C yang memiliki kandungan ekstrak biji anggur dan vitamin C. Kombinasi ini dirancang untuk menjaga kesehatan kita*.

 

[/et_pb_text][et_pb_image src=”http://usada.co.id/wp-content/uploads/2021/05/Proflavanol-C-02a8791f-4e48-476a-8600-a2b90eac62d2.jpg” alt=”proflavanol C USANA Indonesia” title_text=”Proflavanol C 02a8791f-4e48-476a-8600-a2b90eac62d2″ _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default”][/et_pb_image][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default”]

Sumber referensi artikel:

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3623013/punya-penyakit-ginjal-hindari-konsumsi-makanan-ini
https://www.alodokter.com/jenis-makanan-penyebab-gagal-ginjal-yang-perlu-dibatasi
https://jovee.id/17-makanan-harus-dihindari-agar-ginjal-sehat/

 

[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default”]Product Disclaimer: *Pernyataan ini belum dievaluasi oleh BPOM. Produk ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, atau mencegah penyakit apapun.[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”3.27.4″ text_font=”||||||||” header_font=”||||||||” header_text_align=”center” header_3_font=”Poppins|600|||||||” header_3_text_color=”#44d89e” header_3_font_size=”36px” header_3_line_height=”1.4em” text_orientation=”center” custom_padding=”66px||0px|||”]

Latest Articles

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][et_pb_row use_custom_gutter=”on” gutter_width=”2″ _builder_version=”3.25″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_blog fullwidth=”off” posts_number=”3″ include_categories=”30″ show_author=”off” show_date=”off” show_categories=”off” show_pagination=”off” _builder_version=”3.0.94″ header_font=”Poppins|500|||||||” header_text_color=”#486066″ header_line_height=”1.3em” body_font=”Open Sans||||||||” body_text_color=”#486066″ body_font_size=”15px” body_line_height=”1.8em” meta_font=”Poppins|||on|||||” meta_text_color=”rgba(0,0,0,0.21)” meta_line_height=”1.8em” animation_style=”fade” border_radii=”on|6px|6px|6px|6px” border_width_all=”0px” box_shadow_style=”preset1″ box_shadow_vertical=”10px” box_shadow_blur=”24px” box_shadow_spread=”6px” box_shadow_color=”rgba(0,0,0,0.06)”][/et_pb_blog][/et_pb_column][/et_pb_row][et_pb_row _builder_version=”3.25″ locked=”off”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_button button_text=”Read More” button_alignment=”center” _builder_version=”3.16″ custom_button=”on” button_text_size=”14px” button_text_color=”#44d89e” button_border_width=”2px” button_border_color=”#44d89e” button_border_radius=”100px” button_font=”Poppins|600||on|||||” button_use_icon=”off” background_layout=”dark” custom_margin=”|||” custom_padding=”12px|36px|12px|36px” button_letter_spacing_hover=”0″ button_text_size__hover_enabled=”off” button_one_text_size__hover_enabled=”off” button_two_text_size__hover_enabled=”off” button_text_color__hover_enabled=”off” button_one_text_color__hover_enabled=”off” button_two_text_color__hover_enabled=”off” button_border_width__hover_enabled=”off” button_one_border_width__hover_enabled=”off” button_two_border_width__hover_enabled=”off” button_border_color__hover_enabled=”off” button_one_border_color__hover_enabled=”off” button_two_border_color__hover_enabled=”off” button_border_radius__hover_enabled=”off” button_one_border_radius__hover_enabled=”off” button_two_border_radius__hover_enabled=”off” button_letter_spacing__hover_enabled=”on” button_letter_spacing__hover=”0″ button_one_letter_spacing__hover_enabled=”off” button_two_letter_spacing__hover_enabled=”off” button_bg_color__hover_enabled=”off” button_one_bg_color__hover_enabled=”off” button_two_bg_color__hover_enabled=”off”][/et_pb_button][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply