[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”Blog Section” _builder_version=”3.22″ background_color=”#fafbfc” custom_padding=”14px|0px|110px|0px||”][et_pb_row _builder_version=”3.25″ locked=”off”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default” text_font_size=”18px” text_line_height=”2em” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″]

Gejala Osteoporosis terjadi saat kondisi tulang berkurang kepadatannya secara perlahan. Penyakit ini biasanya baru diketahui setelah pasien jatuh atau mengalami retak tulang. Dalam jangka waktu lama tulang pun menjadi lemah serta rentan patah.
Penyebab osteoporosis karena tubuh tidak mampu mengelola kandungan mineral tulang hingga tulang bagian dalam mengalami kerusakan. Kondisi ini menyebabkan tulang keropos dan mudah patah terutama di pergelangan tangan, panggul, dan tulang belakang.

Penyebab Osteoporosis beserta faktor risikonya

Banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang menurun hingga kepadatannya berkurang. Seseorang akan memiliki kepadatan tulang hingga usia akhir 20-an. Saat memasuki usia 35 tahun kepadatan tulang akan menurun secara bertahap.
Selain itu terdapat beberapa faktor risiko lainnya sebagai berikut:
• Wanita berusia 40 tahun ke atas lebih berisiko terkena osteoporosis. Sedang laki-laki dengan kadar testosteron rendah lebih berisiko. Kondisi ini bisa diatasi dengan pola makan yang sehat dan terapi hormonal.
• Penyakit kelenjar dapat menyebabkan osteoporosis seperti kelenjar adrenal dan pituitari, serta hipertiroidisme.
• Bila indeks massa tubuh di angka 19 atau lebih rendah.
• Faktor keturunan osteoporosis.
• Rheumatoid arthritis.
• Tidak bergerak secara aktif dalam waku yang lama atau minim aktivitas fisik.
• Kurang asupan vitamin D dan kalsium.
• Pasien gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia yang menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi.
• Malabsorbsi.
• Gangguan hormonal akibat kekurangan kadar estrogen karena siklus menstruasi yang tidak teratur serta menopause.
• Merokok dan kecanduan alkohol.
• Konsumsi obat tertentu seperti kortikosteroid (bagi pasien asma dan artritis) dalam waktu lama atau obat kanker payudara atau kanker prostat sehingga memengaruhi kadar hormon.
• Menopause dini pada wanita di bawah 45 tahun atau angkat rahim termasuk kedua ovarium sebelum usia 45 tahun.

Gejala Osteoporosis

Bagi yang ingin mengetahui gejala osteoporosis ini terkadang mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan penyakit osteoporosisi sering tidak menunjukkan gejala sama sekali. Setelah melalui proses selama bertahun-tahun, seseorang baru diketahui menderita penyakit osteoporosis setelah mengalami retak tulang atau cidera yang membuat patah tulang.
Kondisi retak tulang inilah yang menyebabkan rasa sakit dan menimbulkan keluhan. Jika osteoporosis ini sudah parah, saat batuk bisa mengakibatkan tulang rusuk atau belakang retak.
Pasien yang mengalami massa tulang yang berkurang akan memiliki gejala sebagai berikut:
• Mengalami sakit punggung berkepanjangan.
• Mengalami nyeri punggung karena tulang belakang yang patah.
• Mengalami patah tulang meski hanya terjadi benturan ringan.
• Tinggi badan mulai berkurang dan tubuh membungkuk di usia tua akibat pengeroposan tulang hingga tulang tak mampu menahan berat tubuh.

Pencegahan Osteoporosis

Jika tidak ingin mengalami gejala osteoporosis ini, Anda bisa mencegah penyakit ini sejak dini. Lakukan strategi yang tepat dengan menguatkan massa tulang Anda.

1. Melatih kekuatan tulang

Strategi pertama yang bisa dilakukan yaitu latihan fisik untuk mencegah osteoporosis karena tulang menjadi lebih kuat.
• Latihan fisik tersebut meliputi latihan beban yang mampu membuat tubuh membentuk sel-sel baru: Jalan cepat, lari, yoga, bulu tangkis lompat tali, setidaknya 3 – 4 kali seminggu minimal 40 menit setiap sesi.
• Latihan keseimbangan agar tubuh lebih fleksibel dan tidak mudah terjatuh: Berdiri selama 30 detik di atas satu kaki dan ulangi dengan kaki yang lain..
• Latihan untuk memperkuat otot dan tulang yaitu mengangkat beban, latihan beban di pergelangan tangan dan kaki, latihan stretchng dengan tali, squat dan push up.

2. Memenuhi asupan Vitamin D dan kalsium

Vitamin D akan membantu proses tulang dalam menyerap kalsium, sedangkan kalsium bermanfaat dalam pembentukan sel tulang baru.
• Kebutuhan setiap orang akan vitamin D dan kalsium berbeda, kebutuhan kalsium anak 700 – 1.300 mg/hari dan dewasa usia 25 tahun ke atas 1.000 – 1.200 mg/hari.
• Rekomendasi jumlah vitamin D/hari yaitu 600 IU usia 1 -70 tahun, di atas usia itu perlu 800 IU.
• Vitamin D dapat diperoleh dari asupan makanan dan suplemen seperti susu, yogurt dan keju, sayuran hijau (bayam, brokoli), Sea Food, daging merah dan hati, kacang-kacangan, buah-buahan, termasuk sinar matahari pagi atau sore dan kuning telur.

3. Cukup tidur

Bagi yang telah berusia di atas 50 tahun perlu tidur minimal 7 – 8 jam sehari untuk mengurangi risiko osteoporosis.

4. Mengurangi Garam , kafein, minuman bersoda, dan menghindari minuman beralkohol

Untuk mengurangi timbulnya gejala osteoporosis, berikut hal yang harus dihindari:
• Garam. Garam bisa menurunkan kepadatan tulang khususnya bagi yang memiliki hipertensi.
• Minuman bersoda yang dapat mengakibatkan penipisan tulang.
• Kafein (teh, kopi, coklat) bisa mengganggu tubuh dalam menyerap kalsium. Konsumsi moderat yaitu 300 mg kafein setiap harinya seperti minum secangkir kopi atau dua cangkir teh.

Pengobatan Osteoporosis

Apabila Anda mengalami gejala osteoporosis, pengobatan apa yang bisa dilakukan?
• Pengobatan tergantung pada jenis kelamin, usia, risiko keretakan dan riwayat jatuh yang pernah dialami.
• Jika mengalami keretakan tulang, Anda membutuhkan pengobatan agar tidak mengalami retak tulang di masa mendatang.
• Mengonsumsi kalsium dan vitamin D agar kebutuhan tubuh tercukupi.
• Mengubah pola makan sesuai anjuran dokter dan mengonsumsi suplemen.

Suplemen yang bagus untuk membantu kesehatan tulang adalah Magnecal D dari USANA. Magnecal D sudah dijual di Indonesia. Mengandung magnesium, kalsium, Vitamin D3 dan Vitamin K. Kelebihan Magnecal D adalah dengan kombinasi kalsium dan bahan-bahan lainnya menjadikannya lebih mudah diserap oleh tubuh. Untuk pemesanan dapat menghubungi kami via email [email protected].
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang gejala osteoporosis, pencegahan, dan pengobatannya. Semoga bermanfaat.

[/et_pb_text][et_pb_image src=”https://usada.co.id/wp-content/uploads/2021/05/Magnecal-D-5aa8e9c4-a20f-45b2-b754-514f6c6b7241.jpg” _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ alt=”Magnecal D Usana Indonesia” title_text=”Magnecal D 5aa8e9c4-a20f-45b2-b754-514f6c6b7241″ sticky_enabled=”0″][/et_pb_image][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″]

Sumber referensi artikel:

https://www.klikdokter.com/penyakit/osteoporosis
https://www.alodokter.com/osteoporosis
https://www.halodoc.com/kesehatan/osteoporosis
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3616665/6-cara-alami-cegah-osteoporosis 

[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default”]

Product Disclaimer:
*Pernyataan ini belum dievaluasi oleh BPOM. Produk ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, atau mencegah penyakit apapun.

[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ text_font=”||||||||” header_font=”||||||||” header_text_align=”center” header_3_font=”Poppins|600|||||||” header_3_text_color=”#44d89e” header_3_font_size=”36px” header_3_line_height=”1.4em” text_orientation=”center” custom_padding=”66px||0px|||”]

Artikel Terbaru

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][et_pb_row use_custom_gutter=”on” gutter_width=”2″ _builder_version=”3.25″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_blog fullwidth=”off” posts_number=”3″ include_categories=”30″ show_author=”off” show_date=”off” show_categories=”off” show_pagination=”off” _builder_version=”3.0.94″ header_font=”Poppins|500|||||||” header_text_color=”#486066″ header_line_height=”1.3em” body_font=”Open Sans||||||||” body_text_color=”#486066″ body_font_size=”15px” body_line_height=”1.8em” meta_font=”Poppins|||on|||||” meta_text_color=”rgba(0,0,0,0.21)” meta_line_height=”1.8em” animation_style=”fade” border_radii=”on|6px|6px|6px|6px” border_width_all=”0px” box_shadow_style=”preset1″ box_shadow_vertical=”10px” box_shadow_blur=”24px” box_shadow_spread=”6px” box_shadow_color=”rgba(0,0,0,0.06)”][/et_pb_blog][/et_pb_column][/et_pb_row][et_pb_row _builder_version=”3.25″ locked=”off”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_button button_text=”Lanjut Baca” button_alignment=”center” _builder_version=”4.9.4″ custom_button=”on” button_text_size=”14px” button_text_color=”#44d89e” button_border_width=”2px” button_border_color=”#44d89e” button_border_radius=”100px” button_font=”Poppins|600||on|||||” button_use_icon=”off” background_layout=”dark” custom_margin=”|||” custom_padding=”12px|36px|12px|36px” button_letter_spacing_hover=”0″ button_text_size__hover_enabled=”off” button_one_text_size__hover_enabled=”off” button_two_text_size__hover_enabled=”off” button_text_color__hover_enabled=”off” button_one_text_color__hover_enabled=”off” button_two_text_color__hover_enabled=”off” button_border_width__hover_enabled=”off” button_one_border_width__hover_enabled=”off” button_two_border_width__hover_enabled=”off” button_border_color__hover_enabled=”off” button_one_border_color__hover_enabled=”off” button_two_border_color__hover_enabled=”off” button_border_radius__hover_enabled=”off” button_one_border_radius__hover_enabled=”off” button_two_border_radius__hover_enabled=”off” button_letter_spacing__hover_enabled=”on” button_letter_spacing__hover=”0″ button_one_letter_spacing__hover_enabled=”off” button_two_letter_spacing__hover_enabled=”off” button_bg_color__hover_enabled=”off” button_one_bg_color__hover_enabled=”off” button_two_bg_color__hover_enabled=”off”][/et_pb_button][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply