Hati merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia. Dengan berat sekitar 1,5 kilogram, hati menjadi organ paling berat yang ada. Karena vitalnya peran organ ini, tentu membuat Anda harus menjaga kesehatannya secara berkala. Berikut cara menjaga kesehatan hati yang harus Anda ketahui.
Mengenal Organ Hati
Sebelum mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatannya, sangat penting untuk mengenal organ hati secara baik. Dalam tubuh, hati berlokasi pada perut bagian kanan, tepatnya di bagian bawah rusuk. Hati memiliki dua bagian yakni kanan dan kiri. Bagian kanannya memiliki ukuran yang lebih besar hingga enam kali dari lobus kiri.
Sebagai organ penting, hati mempunyai cukup banyak fungsi, beberapa diantaranya yakni:
a) Membersihkan darah dan membuang racun dari tubuh, misalnya yang berasal dari racun, obat-obatan serta alkohol.
b) Menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
c) Berperan dalam produksi dan metabolisme beberapa jenis protein. Misalnya protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah.
d) Menyimpan berbagai nutrisi penting tubuh seperti asam folat, vitamin A, B12, serta zat besi.
e) Memproduksi cairan empedu, yang berfungsi dalam proses pencernaan makanan.
f) Memproduksi kolesterol dan hormon pertumbuhan anak.
Menjaga Kesehatan Hati
Banyak cara menjaga kesehatan hati yang bisa Anda lakukan. Berikut beberapa diantaranya.
1. Melakukan vaksinasi
Salah satu penyakit pada organ hati yang sering dijumpai adalah hepatitis. Jika tidak tertangani secara bagus, penderita hepatitis dapat mengalami penyakit yang lebih buruk seperti gagal hati, kanker hati dan sirosis.
Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan memberikan vaksin seja anak berusia dini. Biasanya vaksin dilakukan dalam beberapa tahap untuk pencegahan. Minta petunjuk dari petugas posyandu kapan tepatnya buah hati Anda bisa divaksin.
2. Minum banyak air putih
Cara menjaga kesehatan hati berikutnya adalah meminum air putih dalam jumlah banyak. Air putih berperan dalam proses penyerapan nutrisi serta membantu mengurangi racun dalam tubuh. Kehadiran air putih bahkan dapat mengeliminasi efek buruk ketika seseorang tengah menjalani terapi dan pengobatan.
3. Hindari konsumsi minuman beralkohol berlebihan
Minum alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya sirosis atau pengerutan hati. Bahkan bila Anda mengonsumsi alkohol dalam kurun waktu yang lama, kanker hati bisa terjadi.
4. Konsumsi obat yang sesuai
Hati berperan untuk menetralisir racun dalam tubuh. Karena itu, ketika Anda mengonsumsi obat, hati akan mengubahnya menjadi zat aktif atau netral. Jika Anda mengonsumsi obat tanpa aturan yang sesuai, justru bisa racun bagi tubuh. Hal tersebut dapat memperberat kinerja hati. Konsultasikan selalu dengan dokter bila ingin meminum suplemen atau obat tertentu.
5. Hindari paparan zat beracun
Kebanyakan produk yang Anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari juga mengandung zat beracun. Misalnya saja cairan pembersih kerak lantai. Karena itu, pastikan ruangan yang sementara dibersihkan memiliki sirkulasi udara yang cukup. Jangan lupa pula menggunakan masker untuk perlindungan maksimal.
6. Atur pola makan
Memiliki pola yang baik dari segi jumlah dan jenisnya akan sangat membantu hati untuk mengatur proses metabolisme dengan baik. Makanan dengan kandungan lemak serta karbohidrat yang tinggi dapat membuat timbunan lemak pada hati.
7. Berhubungan seks dengan aman
Penyakit hepatitis B dapat menular melalui hubungan seksual. Apalagi bila Anda melakukan hubungan seksual tanpa pengaman serta sering berganti pasangan. Karena itu, lakukanlah hubungan seksual yang aman serta setiap pada satu pasangan.
Memeriksa Fungsi Hati
Untuk mengetahui apakah fungsi hati Anda berada dalam kondisi baik, Anda harus memerlukan pemeriksaan secara menyeluruh. Tes yang dilakukan adalah untuk memeriksa apa saja senyawa kimia yang terdapat di hati. Dari tes ini akan diketahui mana saja senyawa kimia yang berlebihan atau kurang, sehingga membuat masalah. Beberapa senyawa pada organ hati yang biasanya diukur melalui tes darah yakni:
1. Alanin Transaminase (ALT)
ALT adalah enzim berperan dalam pengolahan protein. Bila ALT berada dalam jumlah tinggi maka artinya pasien sedang menderita peradangan.
2. Aspartat aminotransferase (AST)
AST merupakan enzim pada hati yang bila berada dalam kadar tinggi mengindikasikan ada masalah di organ tersebut. Pemeriksaanya tak hanya dilakukan melalui tes darah saja namun juga melalui tes pencitraan. Umumnya metode ini digunakan untuk memeriksa jaringan parut atau ukuran tumor hati.
3. Glutamyl Transferase (GGT)
Pemeriksaan enzim GCT bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada saluran hati atau empedu. Enzim CGT memang diproduksi oleh hati, namun dapat juga dijumpai pada pankreas, ginjal, serta otak.
Demikianlah cara mejaga kesehatan hati Anda. Organ hati yang telah terkena penyakit tidak akan mampu kembali sehat seperti semula. Karena itu, agar terhindar dari penyakit berbahaya, terapkan gaya hidup sehat mulai dari sekarang.
[/et_pb_text][et_pb_image src=”http://usada.co.id/wp-content/uploads/2021/06/Hepasil-DTX-Agihan-Media-Sosial-tentang-Dukungan-Organ-Hati1.jpeg” title_text=”Hepasil DTX Agihan Media Sosial tentang Dukungan Organ Hati(1)” _builder_version=”4.9.7″ _module_preset=”default”][/et_pb_image][et_pb_text _builder_version=”4.9.7″ _module_preset=”default”]Sumber referensi artikel: https://www.alodokter.com/penyakit-hati-masih-bisa-dicegah-lakukan-dari-sekarang https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/d-1923984/7-makanan-yang-membersihkan-hati-secara-alami https://hellosehat.com/pencernaan/hati/menjaga-kesehatan-hati/ [/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default”]Product Disclaimer:
*Pernyataan ini belum dievaluasi oleh BPOM. Produk ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, atau mencegah penyakit apapun.