Selain kerutan kulit wajah, uban juga selalu dianggap sebagai tanda-tanda penuaan. Namun, benarkah uban hanya ditemukan pada orang-orang yang memasuki usia lanjut? Ternyata tidak! Ada banyak individu umur 20-an telah mengalami ubanan. Akibatnya, perubahan warna rambut ini menimbulkan masalah serius buat penampilan.

Nah, jika kamu tidak ingin menghadapi hal yang sama, ada baiknya untuk mengetahui enam penyebab uban di usia muda berikut sehingga bisa terhindar dari risiko ubanan.

Produk Penataan Rambut

Kamu perlu berhati-hati dalam memilih sampo, minyak, dan pewarna rambut. Pasalnya, kandungan Hidrogen Peroksida yang mungkin ada di dalam produkmu dapat menghambat produksi melanin di rambut. Hal inilah yang kemudian memicu timbulnya uban lebih cepat meski usiamu baru 20 tahun.

Agar lebih aman, carilah produk-produk hair care berbahan dasar alami, seperti lidah buaya, minyak almon, madu, dan sebagainya.

Rokok

Selanjutnya, kebiasaan merokok juga merupakan faktor pemicu ubanan di usia muda. Beberapa publikasi ilmiah di Journal of the American Academy of Dermatology dan Italian Dermatology Online Journal menyatakan bahwa perokok aktif memiliki risiko ubanan di usia muda 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Kandungan zat-zat kimia berbahaya dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang akhirnya memengaruhi pasokan aliran darah ke folikel rambut sehingga kasus ubanan pun gampang terjadi.

Stres

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Nature Medicine Journal menyatakan kalau stres berlebih dapat menghambat kerja sel pewarnaan rambut sehingga uban pun bisa muncul dengan cepat. Sebab itu, agar terhindar dari ubanan di usia belia, kamu harus memiliki kemampuan manajemen stres yang baik. Salah satunya adalah dengan berolahraga rutin.

Polusi

Senyawa radikal bebas yang berasal dari polusi jadi penyebab umum terjadinya tanda-tanda penuaan dini, termasuk timbulnya uban. Akan tetapi, hal ini sejatinya bisa dicegah dengan rutin mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung antioksidan tinggi, seperti buah dan sayur.

Kekurangan Vitamin

Tubuh biasanya akan memberikan sinyal ketika mengalami kekurangan vitamin, mineral, protein, ataupun nutrisi-nutrisi penting lain yang dibutuhkan. Tanda yang paling umum terjadi adalah kerontokan rambut, kulit kering, dan munculnya rambut putih di usia muda. Saat semua hal tersebut terjadi, itu tandanya tubuhmu kekurangan beberapa vitamin penting, meliputi D, E, B12, dan B6.

Oleh karena itu, minum vitamin tambahan setiap hari bisa jadi solusi agar tubuhmu tidak mengirimkan sinyal buruk lagi. Namun, pastikan kalau kamu telah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Genetik atau Keturunan

Penyebab uban di usia muda selanjutnya adalah faktor keturunan. Banyak penelitian menyebutkan bahwa ras dan etnis berpengaruh besar terhadap tanda-tanda munculnya rambut putih. Salah satu artikel ilmiah menyatakan bahwa orang-orang Asia umumnya akan mulai ubanan pada usia 25 tahun ke atas, sedangkan penduduk Afrika-Amerika cenderung lebih lama, yaitu umur 30-an.

Jadi, tidak mengherankan jika kasus ubanan banyak ditemukan pada orang-orang muda Asia, termasuk Indonesia di dalamnya.

Faktor genetik ini memang tidak bisa dihindari. Namun, kamu dapat meminimalkan risikonya dengan selalu menjaga pola hidup sehat, seperti menghindari gula, melakukan olahraga teratur, dan mengatur jam tidur. Dengan begitu, walau orang tuamu punya uban di usia 25, kamu bisa saja baru punya uban di umur 30.

Itulah tadi enam penyebab uban di usia muda. Meski tidak berbahaya, timbulnya rambut putih di umur 20-an mungkin jadi pertanda kalau tubuhmu mengalami gangguan medis ringan akibat pola hidup tidak sehat yang kamu jalani.

Sumber referensi artikel: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3630179/catat-ini-penyebab-uban-muncul-di-usia-muda (4 Feb 2022) https://kesehatan.kontan.co.id/news/7-penyebab-uban-muncul-di-usia-muda-sebagian-besar-bisa-dicegah?page=all (4 Feb 2022) https://www.kompas.com/wiken/read/2021/11/07/204000381/penyebab-tumbuh-uban-di-usia-muda-dan-cara-mengatasinya?page=all (4 Feb 2022)

Product Disclaimer:
*Pernyataan ini belum dievaluasi oleh BPOM. Produk ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, atau mencegah penyakit apapun.

Leave a Reply