Berdasarkan American Academy of Dermatology, kerontokan rambut menjadi masalah yang umum dialami oleh semua orang. Rambut rontok masih dalam kondisi normal apabila kehilangan berkisar antara 50 sampai 100 helai setiap harinya. Bahkan, Anda bisa mengalami kehilangan sampai 250 helai rambut ketika sedang keramas. Penyebab rambut rontok yang paling sering dijumpai adalah stres, sisanya bisa terjadi karena banyak hal lainnya.

Sementara itu, jenis rambut rontok juga bisa dibilang sangat beragam. Anda bisa mengalami penipisan rambut atau kerontokan sepenuhnya. Terjadinya pun bisa perlahan atau sangat mendadak. Biasanya, rambut yang rontok akan digantikan dengan rambut baru, tetapi hal tersebut ternyata tak terjadi pada setiap orang. Sifat rambut rontok juga bisa sementara atau permanen.

Penyebab Rambut Mengalami Kerontokan

Lalu, apa saja penyebab rambut rontok yang biasanya ditemui? Berikut beberapa di antaranya yang perlu Anda ketahui:

Menyusui

Beberapa wanita mungkin mengalami kerontokan rambut yang berlebihan segera setelah melahirkan dan menyusui. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar estrogen. Jenis kerontokan rambut ini adalah kondisi sementara dan biasanya sembuh dalam waktu satu tahun atau bisa lebih cepat. Agar rambut dapat kembali pada kondisi normal, Anda bisa mencoba cara berikut:

• Menggunakan produk perawatan rambut yang khusus untuk menambah volume rambut.
• Menggunakan produk yang memang dibuat untuk membuat rambut lebih halus.
• Menggunakan kondisioner pada bagian ujung rambut dan bukan pada kulit kepala.

Alopecia Areata

Alopecia areata adalah kondisi gangguan autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan Anda menyerang folikel rambut. Masalah kesehatan ini menghasilkan bercak kebotakan yang dapat berukuran kecil hingga besar. Beberapa kasus menunjukkan bahwa alopecia areata dapat menyebabkan kerontokan rambut sepenuhnya atau total. Selain kehilangan rambut di kulit kepala, beberapa orang dengan kondisi alopecia areata juga mengalami kehilangan rambut dari alis, bulu mata, atau bagian tubuh lainnya.

Androgenetic Alopecia

Alopecia androgenetik adalah istilah lain untuk pola kebotakan yang terjadi pada pria maupun wanita. Ini adalah penyebab rambut rontok yang sangat umum selain karena stres.

Pola kebotakan pria dan wanita dalam kondisi ini mengarah pada genetik. Laki-laki cenderung kehilangan rambut dari bagian pelipis dan mahkota kepala. Sementara itu, pola kebotakan pada wanita menunjukkan rambut yang menjadi lebih tipis di seluruh kepala.

Alopecia androgenetik lebih mungkin terjadi seiring bertambahnya usia seseorang. Namun, masalah kesehatan ini dapat terjadi kapan saja setelah pubertas. Banyak wanita yang mengalami alopecia androgenetik setelah melewati masa menopause. Kondisi ini menunjukkan bahwa bisa jadi ada keterkaitan hormon dengan penyakit tersebut.

Konsumsi Pil KB Jenis Tertentu

Beberapa wanita juga mengalami kerontokan rambut setelah mengonsumsi pil KB jenis tertentu. Namun, ada pula yang mengalami kerontokan rambut beberapa minggu atau bulan setelah konsumsi pil KB dihentikan. Saat mengonsumsi pil KB, Anda bisa memilih produk yang memiliki indeks androgen rendah, sehingga bisa membantu menurunkan risiko terjadinya rambut rontok. Mungkin, Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan pil kontrasepsi.

Kurangnya Asupan Gizi

Kekurangan nutrisi juga bisa menjadi penyebab rambut rontok. Menjalani diet ekstrem yang terlalu rendah protein dan vitamin tertentu, seperti zat besi terkadang dapat menyebabkan kerontokan rambut yang berlebihan. Sebaiknya, penuhi asupan nutrisi harian tubuh untuk mencegah terjadinya berbagai masalah kesehatan, termasuk kerontokan rambut. Perbanyak konsumsi makanan kaya zat besi, imbangi dengan makanan sehat lainnya.

Itu tadi beberapa penyebab rambut rontok yang paling sering dijumpai. Guna menghindari terjadinya rambut rontok, Anda sebaiknya tidak terlalu sering menggunakan produk pengering rambut atau pemanas secara berlebihan. Hindari pula menyisir rambut saat basah dan mengikat rambut terlalu kencang.

Sumber referensi artikel:
Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Hair Loss.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Causes and treatments for hair loss.

Product Disclaimer:
*Pernyataan ini belum dievaluasi oleh BPOM. Produk ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, atau mencegah penyakit apapun.

WhatsApp Tanya Saya :)