[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”Blog Section” _builder_version=”3.22″ background_color=”#fafbfc” custom_padding=”14px|0px|110px|0px||”][et_pb_row _builder_version=”4.9.6″ _module_preset=”default” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″ width=”90%”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default”][et_pb_post_title _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default” title_font=”Andika New Basic|700|||||||” title_letter_spacing=”1px” title_line_height=”1.4em”][/et_pb_post_title][/et_pb_column][/et_pb_row][et_pb_row _builder_version=”4.9.6″ hover_enabled=”0″ locked=”off” width=”90%” width_last_edited=”on|phone” sticky_enabled=”0″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default” text_font=”Arial||||||||” text_font_size=”18px” text_line_height=”2em” hover_enabled=”0″ sticky_enabled=”0″]
Benarkah garam penyebab darah tinggi? Bila konsumsi gula berlebih penyebab diabetes, maka garam dituding sebagai penyebab hipertensi. Apalagi, sekitar 95 persen populasi manusia di era modern ini didiagnosis menderita darah tinggi primer. Penyebab hipertensi primer hingga kini belum diketahui.
Sisanya lebih banyak menderita hipertensi sekunder. Nah, kalau ini biasanya karena komplikasi penyakit lain. Kabar baiknya, penyakit ini masih bisa disembuhkan.
Anggapan bahwa garam adalah biang keladi hipertensi sudah terlanjur populer. Memang, dalam beberapa kasus, konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan hipertensi.
Namun, pada kenyataannya tidak sesederhana itu. Bila dalam keluarga banyak yang rentan menderita tekanan darah tinggi, maka ada kemungkinan faktor genetic juga berperan.
Gangguan Kesehatan Akibat Konsumsi Garam yang Berlebihan
Ada gangguan kesehatan gara-gara terlalu banyak makan garam, seperti:
1. Keseimbangan kalium dan natrium yang terganggu.
Dalam kondisi normal, ginjal berfungsi sebagai pembuangan cairan sisa tubuh. Kandungan kalium dan natrium berfungsi sebagai pengikat air sebelum membawanya ke kandung kemih. Bila keseimbangannya rusak, maka terjadi penumpukan cairan pada ginjal atau retensi.
Karena itu, hipertensi atau darah tinggi lebih rentan terjadi.
2. Melemahnya dinding arteri.
Terlalu banyak mengkonsumi garam, mulai dari makanan hingga camilan, juga dapat melemahkan dinding arteri. Karena tertekan dan menipis, arteri yang melemah menyebabkan tekanan darah naik.
Ada dua kemungkinan akhir nasib arteri, yaitu: tersumbat atau pecah sekalian. Bila itu sampai terjadi, organ tubuh yang terkoneksi arteri tersebut akan kekurangan oksigen. Bila terjadi pada jantung, maka kita bisa terserang penyakit jantung. Bila otak kekurangan oksigen, maka penyakit stroke rentan menanti.
Tentang Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi
Sebenarnya, apa itu penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi? Meskipun banyak yang terjadi karena pengaruh gaya hidup, faktor genetik juga menjadi penyebab penyakit ini.
Terkait gaya hidup, benarkah hanya garam penyebab darah tinggi? Memang, garam dapur dapat menjadi salah satu pemicunya. Namun, risikonya ternyata berbeda-beda bagi setiap kondisi tubuh orang. Ada yang ternyata baik-baik saja, meskipun makanan kesukaan mereka tinggi kandungan garam.
Bagi yang rentan mengalami tekanan darah tinggi atau perut kembung karena kebanyakan konsumsi garam berarti sensitif terhadap garam. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, baik yang sudah terlanjur kena hipertensi maupun yang belum. Tubuh yang tidak gemuk pun bukan jaminan akan terhindar dari masalah ini atau terkena hipertensi. Ingat, masih ada faktor genetik dalam keluarga.
Mereka yang Cenderung Lebih Rentan Terhadap Sensitivitas Akan Garam:
Selain faktor genetik, inilah beberapa kemungkinan seseorang lebih sensitif terhadap garam:
• Jenis kelamin.
Secara biologis, ternyata tubuh perempuan lebih sensitif terhadap garam dibandingkan dengan laki-laki.
• Usia.
Bila sudah berusia 45 tahun ke atas, tubuh akan lebih sensitif terhadap garam. Makanya, banyak orang di rentang usia ini yang sudah harus menjaga pola makan lebih ketat.
• Tipe tubuh.
Orang dengan masalah obesitas (kegemukan) lebih peka terhadap konsumsi garam dapur.
• Kondisi medis.
Bila sudah dinyatakan dokter mengalami diabetes, hipertensi, maupun penyakit ginjal kronis, sebaiknya mulai hati-hati dengan konsumsi garam.
Sebuah penelitian oleh American Heart Association menemukan bahwa ada 50 persen penderita hipertensi mengalami sensitivitas terhadap garam. Lalu, meskipun masih punya tekanan darah normal, satu dari empat orang tetap rentan mengalami hal serupa dan berisiko terkena hipertensi juga.
Apa sebabnya? Tentu saja pola makan zaman sekarang yang lebih banyak asupan garam.
Garam Bukan Satu-satunya Biang Keladi Penyebab Hipertensi
Bila selama ini kebanyakan konsumsi gula dianggap hanya menyebabkan diabetes, pada kenyataannya tidak demikian. Ternyata, gula pun bisa menjadi penyebab darah tinggi.
Mengapa demikian? Kenaikan insulin membuat sistem saraf simpatik menjadi lebih aktif. Reaksi dari tubuh berupa melonjaknya detak jantung serta tekanan darah. Hal ini juga mengganggu reseptor pengatur tekanan darah.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tinggi gula dalam beberapa minggu saja juga menaikkan tekanan darah. Bahkan, ada orang yang minum minuman manis sebanyak 700 ml terbukti mengalami kenaikan tekanan darah beberapa jam sesudah konsumsi.
Lalu, Bagaimana Cara Mencegah Darah Tinggi?
Sebenarnya, pola hidup yang seimbang selalu menjadi solusinya. Memang, agak sulit menghindari konsumsi garam di era modern ini. Apalagi, banyak makanan cepat saji yang mudah diakses. Bila sudah terlanjur kecanduan, menguranginya juga membutuhkan keteguhan sendiri yang tidak sedikit.
Untuk amannya, kurangi saja konsumsi garam dari makanan instan. Sekitar 77% konsumsi garam bisa didapatkan dari menu dalam kemasan. Contoh: mi instan, daging beku, hingga menu kalengan. Lebih aman membeli yang masih segar dan memasak sendiri di rumah.
Tidak perlu takut untuk tetap mengkonsumsi garam, asal tidak berlebihan. Meskipun mungkin saja garam penyebab darah tinggi, kita bisa membatasi porsinya agar tidak sampai terjadi. Selain itu, jangan lupa tetap berolahraga secara teratur, banyak minum air putih, dan hindari stres.
Cellsentials dari USANA terdiri dari Core Minerals dan USANA Vitox dapat membantu memberi nutrisi penting untuk tubuh supaya tetap sehat.
CORE MINERALS dari USANA dapat menyediakan Vitamin C, Selenium, Chromium, Molibdenum, Vanadium dan vitamin, mineral penting lainnya untuk membantu memelihara kesehatan tubuh kita. Mineral dan mikro mineral hanya memiliki jumlah yang sedikit dalam kebutuhan tubuh kita. Tanpa mereka, tubuh kita tidak akan berfungsi dengan baik. Berbagai vitamin dan enzim membutuhkan mineral agar dapat
berfungsi secara normal dan setiap mineral memiliki peranan dalam tubuh.
USANA VITOX dapat membantu memberikan mikronutrisi seperti Folat, Retinil Acetate, Beta Caroten, Curcumin, Olive Fruit Extract, Coenzym Q10, Resveratrol, Lycopene
dan vitamin, fitonutrisi penting lainnya yang dibutuhkan untuk memelihara kesehatan tubuh kita*.
Untuk pemesanan dapat melalui email [email protected]
[/et_pb_text][et_pb_image src=”http://usada.co.id/wp-content/uploads/2021/06/Cellsenstials_USADA.jpg” alt=”Cellsentials usana indonesia” title_text=”Cellsenstials_USADA” _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default”][/et_pb_image][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default”]
Sumber referensi artikel:
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/pemakan-garam
https://www.halodoc.com/artikel/inilah-yang-dialami-tubuh-saat-kelebihan-asupan-garam
https://www.halodoc.com/artikel/pentingnya-membatasi-garam-untuk-pengidap-hipertensi
[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ _module_preset=”default”]
Product Disclaimer:
*Pernyataan ini belum dievaluasi oleh BPOM. Produk ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosa, mengobati, menyembuhkan, atau mencegah penyakit apapun.
[/et_pb_text][et_pb_text _builder_version=”4.9.4″ text_font=”||||||||” header_font=”||||||||” header_text_align=”center” header_3_font=”Poppins|600|||||||” header_3_text_color=”#44d89e” header_3_font_size=”36px” header_3_line_height=”1.4em” text_orientation=”center” custom_padding=”66px||0px|||”]
Artikel Terbaru
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][et_pb_row use_custom_gutter=”on” gutter_width=”2″ _builder_version=”3.25″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_blog fullwidth=”off” posts_number=”3″ include_categories=”30″ show_author=”off” show_date=”off” show_categories=”off” show_pagination=”off” _builder_version=”3.0.94″ header_font=”Poppins|500|||||||” header_text_color=”#486066″ header_line_height=”1.3em” body_font=”Open Sans||||||||” body_text_color=”#486066″ body_font_size=”15px” body_line_height=”1.8em” meta_font=”Poppins|||on|||||” meta_text_color=”rgba(0,0,0,0.21)” meta_line_height=”1.8em” animation_style=”fade” border_radii=”on|6px|6px|6px|6px” border_width_all=”0px” box_shadow_style=”preset1″ box_shadow_vertical=”10px” box_shadow_blur=”24px” box_shadow_spread=”6px” box_shadow_color=”rgba(0,0,0,0.06)”][/et_pb_blog][/et_pb_column][/et_pb_row][et_pb_row _builder_version=”3.25″ locked=”off”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.25″ custom_padding=”|||” custom_padding__hover=”|||”][et_pb_button button_text=”Lanjut Baca” button_alignment=”center” _builder_version=”4.9.4″ custom_button=”on” button_text_size=”14px” button_text_color=”#44d89e” button_border_width=”2px” button_border_color=”#44d89e” button_border_radius=”100px” button_font=”Poppins|600||on|||||” button_use_icon=”off” background_layout=”dark” custom_margin=”|||” custom_padding=”12px|36px|12px|36px” button_letter_spacing_hover=”0″ button_text_size__hover_enabled=”off” button_one_text_size__hover_enabled=”off” button_two_text_size__hover_enabled=”off” button_text_color__hover_enabled=”off” button_one_text_color__hover_enabled=”off” button_two_text_color__hover_enabled=”off” button_border_width__hover_enabled=”off” button_one_border_width__hover_enabled=”off” button_two_border_width__hover_enabled=”off” button_border_color__hover_enabled=”off” button_one_border_color__hover_enabled=”off” button_two_border_color__hover_enabled=”off” button_border_radius__hover_enabled=”off” button_one_border_radius__hover_enabled=”off” button_two_border_radius__hover_enabled=”off” button_letter_spacing__hover_enabled=”on” button_letter_spacing__hover=”0″ button_one_letter_spacing__hover_enabled=”off” button_two_letter_spacing__hover_enabled=”off” button_bg_color__hover_enabled=”off” button_one_bg_color__hover_enabled=”off” button_two_bg_color__hover_enabled=”off”][/et_pb_button][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]